Boaz T Solossa – Jubi/Dok |
PORT NUMBAY – Rekan sesama Persipura, Dai Manu sudah menyampaikan sayonara dan izin pamit. Sedangkan Ell Capitano Boaz tetap sabar menanti kontrak baru dari Mutiara Hitam musim 2020. Apalagi keputusan untuk memilih pemain berada di pundak pelatih Kepala Persipura, Jacksen F Tiago.
Boaz Theopillus Solossa juga menghabiskan sebagian besar bersama klub berjuluk Mutiara Hitam, tepatnya Divisi Utama 2005-2006. Usai meraih medali emas saat Pekan Olahraga Nasional (PON) 2004 di Palembang Sumatera Barat.
Pelatih Persipura saat itu, M Rahmad Darmawan, langsung merekrut para punggawa eks PON 2004, seperti Boaz T Solossa, Korinus Fingkreuw, Christian Warabay, dan Ian Luis Kabes, serta Lesias Korwa gabung Persipura bersama kaka Eduard Ivakdalam dan kawan-kawan.
Tak heran kalau hingga saat ini Boaz T Solossa dan kawan-kawan masih menanti kontrak baru dari tim berjuluk Mutiara Hitam untuk musim 2020. Belum ada pengumuman siapa yang tetap dan akan berlanjut, tetapi Dai Manu Wanggai sudah pamit dan berlabuh di Borneo FC Samarinda.
Memang manajemen Persipura sudah menetapkan Jacksen F Tiago tetap sebagai pelatih kepala. Hal ini jelas wewenang untuk memilih dan menetapkan pemain berada di tangan Jacksen. Manajemen tinggal mengontrak pemain sesuai masukan dari pelatih kepala.
“Hingga saat ini, saya masih menunggu komunikasi dari manajemen soal masa depan saya di Persipura. Tapi kalau memang saya sudah tidak dipakai lagi, saya siap meninggalkan Persipura,” kata Boci sebagaimana dilansir Jubi.co.id
Namun Boci mengakui kalau usianya sudah tidak muda lagi, namun belum memutuskan untuk gantung sepatu.
“Kalau nanti saya sudah tidak lagi di Persipura, saya akan mencari klub lain untuk kompetisi tahun ini,” kata adik kandung Ortizan Solossa, eks wing bek kiri Persipura dan Persija ini.
Untuk tetap fit dan terjaga stamina, suami dari Adelina Gedi Solossa ini tetap berlatih dan menjaga kebugaran selama belum dipanggil klub Persipura berlatih.
Boaz T Solossa juga memberikan motivasi kepada adik-adik tim sepak bola PON Papua 2020. Kebetulan pelatih PON Papua, kaka Eduard Ivakdalam, dan asisten pelatih Gerald Pangkali, keduanya senior Boaz sewaktu masih di Persipura.
“Secara pribadi, saya tetap akan menunggu keputusan dari manajemen Persipura, apakah tetap dipertahankan atau tidak,” katanya.
Pelatih Jacksen F Tiago sendiri mengakui kalau kehadiran pemain senior juga penting dalam tim untuk keseimbangan antara yunior dan senior.
Dua pemain senior Persipura, Titus Bonay dan Boaz, selama musim lalu tetap menunjukkan ketajaman di antara kepungan para striker asing di Liga 1 Indonesia musim 2019.
Boaz mengoleksi sembilan gol sedangkan Titus Bonay mencetak 13 gol. Ketajaman dua striker senior ini perlu mendapat perhatian semua pihak, terutama manajemen dan pelatih. Kehadiran pemain senior masih perlu memberikan spirit dan motivasi.
Pemain senior dibutuhkan namun dibutuhkan jika bodi masih kuat, dalam pesannya sebagaimana dilansir tempo.co.id, Bambang Pamungkas alias Bepe, mengatakan usianya kini 39 tahun dan berpamitan dengan klupnya untuk pensiun, namun kondisinya berbeda dengan Ismed Sofyan yang meski 40 tahun mampu bermain penuh dalam satu pertandingan sebagai bek kanan. Akankah Boaz, Ian Kabes, dan Ricardo Salampesy mengikuti jejak Bepe dan Ismet Sofyan? Kita tunggu saja nanti pengumuman pelatih. (*)
Reporter: Dominggus Mampioper
Editor: Dewi Wulandari
Posting Komentar
Mohon Komentar Sopan