Masyarakat Dusun Yakyu, Kampung Rawa Biru, Distrik Sota, Kabupaten Merauke – Jubi/Frans L Kobun |
MERAUKE, PMJS NEWS – Menyedihkan. Mungkin kata ini yang bisa diungkap sehubungan dengan kondisi kehidupan masyarakat di Dusun Yakyu, Kampung Rawa Biru, Distrik Sota, yang berpenduduk 131 jiwa atau sekitar 25 kepala keluarga itu.
Betapa tidak, dari tahun ke tahun tak ada bangunan sekolah dasar (SD) maupun Puskesmas Pembantu (PusTu). Pihak dusun sudah berulang kali mengusulkan ke pemerintahan kampung, namun hingga kini tak kunjung ada respons.
Kepala Dusun Yakyu, Lukas Robert Maywa, kepada Jubi di kampungnya, Senin (16/12/2019), mengakui hingga kini baik bangunan SD maupun pustu belum ada.
“Anak-anak yang hendak sekolah, terpaksa harus dibawa ke Kampung Rawa Biru yang jarak tempuhnya sangat jauh dan harus menyeberang lagi dengan ketinting,” ujarnya.
Dikatakan, anak-anak terpaksa dititip di keluarga agar bisa Sekolah di SD. Namun karena masih kecil, sehingga banyak yang putus sekolah. Kondisinya seperti demikian.
“Kami tak bisa banyak berbuat. Umumnya anak-anak mempunyai semangat untuk sekolah. Hanya saja di dalam kampung belum ada SD,” ungkapnya.
Selain itu, katanya, juga belum ada pustu. Jika ada orang sakit, pertolongan pertama dilakukan Satgas TNI yang bertugas. Jika kondisinya parah, harus menyewa motor untuk diantar ke unit layanan kesehatan terdekat yang jarak tempuhnya sekitar 25 kilometer dan masih harus dilanjutkan lagi dengan ketinting menuju Kampung Rawa Biru.
Hal senada disampaikan tokoh adat Dusun Yakyu, Taki Gore Maywa. Menurutnya, angka putus sekolah di dusun ini termasuk tinggi. Anak-anak tak betah tinggal di rumah keluarga di Kampung Rawa Biru untuk sekolah.
“Kalau mereka pulang dan tak ingin sekolah lagi, tentunya tidak bisa dipaksakan. Apalagi mereka masih kecil juga,” ungkapnya. (*)
Reporter: Ans K
Editor: Dewi Wulandari
Posting Komentar
Mohon Komentar Sopan